Rabu, 22 Desember 2010

IMPLEMENTASI, OPERASI, DAN PENGENDALIAN SISTEM

TUGAS SIA (Sistem Informasi Akuntansi)
KELOMPOK DFD
ANGGOTA:
ILHAM PRIBADI – 09121063
IKHSANUL ASLAM – 09121062
JENI EVARIANA – 09121069
HEDI HADIATI – 09121059
HANA – 09121058
KARTIKA SARI – 09121074
BAB 18
PEMBUATAN RENCANA DAN PENGENDALIAN
Rencana-rencana ini harus berkaitan dengan 3 komponen utama yaitu :
- Pemilahan proyek jadi beberapa tahap
- Anggaran spesifikasi untuk setiap tahap
- Kerangka waktu spesifik untuk setiap tahap proyek

Bagan-bagan pembuatan rencana dan pengendalian yaitu:
- Bagan Gantt : menggambarkan kegiatan utama proyek implementasi system hipotetis
- Diagram Jaringan : menggambarkan urutan kegiatan yang harus dilakukan

PELAKSANAAN AKTIVITAS-AKTIVITAS IMPLEMENTASI
Aktivitas-aktivitas umum selama pelaksanaan meliputi ; pemilihan dan pelatihan personal, pemasangan komputer baru, perancangan system terinci, penulisan dan pengujian program komputer, pengujian system, pengembangan standar, dokumentasi dan konversi file.

Aspek-aspek nya adalah :
1. Pelatihan Karyawan diajarkan untuk bekerja dengan formulir, laporan dan prosedur baru
2. Pembelian dan Pemasangan Komputer Baru untuk pemasangan setiap ukuran yang tepat, prodeusen komputer umumnya menugaskan perekayasa dan personal lainnya untuk membantu pemasangan.
3. Pemasangan Sistem Terinci dimana ada rencana perancangan yang tidak dapat di jalankan sehingga perlu untuk memperbaiki rencana perancangan system sampai menit terakhir kegiatan sekalipun.
4. Pendokumentasian Sistem Baru merupakan salah satu bagian implementasi yang paling penting tetapi sering terlupakan. Karena para pemrogram umumnya menerima pelatihan mengenai bahasa program secara sangat memadai, tetapi hanya sedikit saja bahkan tidak menerima pelatihan dokumentasi.
5. Operasi Pengujian mempunyai 3 pendekatan dasar dalam pengujian terakhir yang terdapat system yaitu pendekatan langsung (mencakup pengubahan ke sistem baru dan pembatalan system lama pada satu titik waktu yang tepat), pendekatan operasi parallel (menjalankan system baru dan sisatem lama secara simultan) dan pendekatan konversi moduler (memilah milah system baru ke dalam beberapa segmen).
EVALUASI SISTEM BARU
Untuk meyakinkan bahwa system baru beroperasi sesuai dengan rencana.

Pengendalian keuangan dalam system informasi

Anggaran sistem informasi
Tujuan umum pengendalian keuangan adalah untuk meningkatkan manfaat yang di peroleh atas pengeluaran system informasi yang telah di lakukan. Alasan mengapa pengurangan biaya bukan merupakan sasaran utama :
1. hakekat dari system informasi sebagai aktivitas layanan dalam perusahaan
2. dalam perpektif biaya besar lainnya, biaya system informasi tidak terlalu besar
3. berkaitan dengan biaya, yang jumlahnya tetap dalam jangka pendek dan tetap dalam jumlah besar dalam tingkat kegiatan pemrosesan yang lebih besar
4. sistem informasi memberikan kemungkinan peningkatan efektivitas keputusan manajerial

Hakekat biaya biaya system informasi
Determinant utama pengendalian biaya adalah biaya tetap atau variabel. Sebagian besar personel system informasi adalah para professional yang di bayar dengan gaji tetap dan bukan berdasarkan jam kerja. Pengeluaran untuk gaji dan perangkat keras di perkirakan mencapai 75% atau lebih dari anggaran.

Pengendalian perolehan dan asuransi
Mancakup penentuan metode yang paling menguntungkan untuk membiayai perolehan peralatan dan mendapatkan asuransi untuk mengendalikan kemungkinan kerugian. Metode umum untuk membiayai perangkat keras system mainframe adalah dengan menyewanya dari pemasok

Startegi strategi pengendalian keuangan
Jika pengeluaran pengeluaran actual berada dalam anggaran, maka akan di terapkan “management by exception” . dengan jenis strategi “pengendalian global”, system informasi di pandang sebagai fungsi tunggal, dan hanya di butuhkan sedikit rincian catatan penggunaan dan biaya, karena tidak ada usaha untuk mempertanggung jawabkan biaya secara rinci.
Biaya yang berkaitan dengan pemanfaatan merupakan tujuan dari system pembebanan kembali dan di gunakan untuk menagih atau mengalokasikan biaya biaya kepada para pemakai dalam organisasi.

System pembebanan kembali
Merupakan mekanisme yang di gunakan untuk mengalokasikan biaya biaya kepada pemakai dalam organisasi dalam kerangka keseluruhan system akuntansi pertanggung jawaban.

System pemulihan biaya
Dalam system ini, system informasi system informasi beroperasi sebagai pusat laba dan menetapkan tarif dengan tujuan pembebanan biayanya kepada para pemakai, bukan untuk tujuan memaksimumkan labanya sendiri.

PERENCANAAN DAN ANALISIS SISTEM

TUGAS SIA (Sistem Informasi Akuntansi)
KELOMPOK DFD
ANGGOTA:
ILHAM PRIBADI – 09121063
IKHSANUL ASLAM – 09121062
JENI EVARIANA – 09121069
HEDI HADIATI – 09121060
HANA PRATIWI – 09121059
KARTIKA SARI – 09121074

RANGKUMAN BAB 17
LANGKAH-LANGKAH ANALISIS SISTEM
TAHAP 1 : SURVEI SISTEM BERJALAN
Terdapat 4 survei tujuan sistem :1. Memperoleh pemahaman mengenai aspek-aspek operasional sistem2. Menetapkan hubungan kerja dengan pemakai sistem3. Mengumpulkan data penting yang bermanfaat dalam pembuatan rancangan sistem4. Mengidentifikasi masalah-masalah spesifik yang membutuhkan perhatian pada saat dilakukan perancangan selanjutnya.
TAHAP 2 : IDENTIFIKASI KEBUTUHAN INFORMASI
Tahap kedua analisis sistem ini adalah identifikasi kebutuhan informasi untuk pembuatan keputusan manajerial . Dua pendekatan pertama adalah untuk memahami posisi manajer dan tanggungjawabnya di dalam perusahaan .
TAHAP 3 : IDENTIFIKASI KEBUTUHAN SISTEM
Tahap tiga dalam proyek analisis sistem adalah menspesifikasi kebutuhan-kebutuhan sistem. Kebutuhan itu dapat dispesifikasikan menurut masukan dan keluaran.
TAHAP 4 : PEMBUATAN LAPORAN ANALISIS SISTEM'
Keluaran akhir proyek analisis sistem adalah laporan. Laporan ini sangat penting karena seringkali digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan manajemen puncak. Laporan analisis sistem jika sudah selesai diberikan kepada wakil presiden direktur bidang sistem informasi dan dewan pengarah sistem informasi atau langsung kepada manajemen puncak.
PERTIMBANGAN-PERTIMBANGAN PERANCANGAN UMUM
 Perancangan keluaran
Pertimbangan pertama dan paling penting dalam perancangan keluaran adalah efektifitas biaya. Prinsip efektifitas biaya harus diterapkan untuk seluruh elemen dalam sistem karena investasi dalam sistem informasi sama seperti pengeluaran anggaran modal lainnya- harus di evaluasi dengan dasar biaya/manfaat. Tujuannya adalah memaksimalkan rasio manfaat terhadap biaya dan memenuhi tujuan-tujuan sistem tertentu.
 Perancangan database
Ada beberapa prinsip penting yang di terapkan dalam perancangan database. Arti pentingnya adalah bahwa database perusaan harus di padukan. Keterpaduan(integrasi) berarti menghindarkan pengumpulan dan pemeliharaan unsur-unsur data yang sama dalam lebih dari satu tempat. Standarisasi,yang berarti bahwa seluruh unsur-unsur data dimasukkan dalam format standar dan membuat nama jika digunakan untuk lebih dari satu tempat.
 Pemprosesan data
Salah satu pertimbangan penting dalam pemprosesan data berkaitan dengan masalah keseragaman dan keterpaduan. Penting untuk memastikan bahwa seluruh sistem pemprosesan data perusahaan berjalan sesuai dengan rencana-rencana umum.
 Pengendalian dan pengukuran-pengukuran keamanan
Mengimplementasikan pengendalian-pengendalian yang memadai sering kali terabaikan. Pengendalian yang komprehensif dan tepat harus ditetepkan untuk setiap tahap dalam proses perancangan sistem. Ini merupakan suatu area dimana akuntan dapat memainkan peran penting pada saat bekerja dengan tim perancangan.
TEKNIK – TEKNIK PERANCANGAN
 Perancangan formulir
Proses perancangan formulir – formulir khusus disebut perancangan formulir. Masalah perancangan formulir harus diberi perhatian seksama oleh tim perancang sistem karena formulir – formulir merupakan penghubung antara pemakai dengan sistem itu sendiri. Oleh karena itu, perancangan sistem harus berfokus pada pembuatan dokumen yang bisa menjadi penghubung yang efektif antara para manajer dan sistem informasi.
 Lembar analisis formulir
Lembaran ini mengikhtisarkan seluruh masalah yang relevan dengan order pembalian. Selain itu, informasi tertentu yang penting yang berkaitan dengan biaya dan penggunaan formulir juga dicakupkan. Secara bersama-sama, seluruh informasi ini bisa bermanfaat bagi perancang untuk mengevaluasi formulir yang ada atau merancang yang baru.
 Diagram hirarki data
Fokus dari diagram hirarki data adalah pada elemen – elemen data dan hubungan hirarkis antara elemen satu dengan lainnya. Diagram jenis ini logisnya mengaitkan unsur-unsur data serupa, sehingga memudahkan perancang untuk melakukan penambahan atau penghapusan elemen-elemen data tambahan untuk tata letak tertentu.
 Bagan tata letak formulir
Bagan tata letak formulir mencakup penggunaan kisi-kisi dimana setiap unsur dalam kisi-kisi berhubungan dengan lokasi tertentu dalam layar video,printer komputer, atau media lainya dimana formulir itu akan ditampilkan.

Selasa, 14 Desember 2010

PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN LAPORAN-LAPORAN MANAJEMEN

BAB 10
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DAN LAPORAN-LAPORAN MANAGEMENT

Manajer dan keputusan
1. Perencanaan dan pengendalian
Merupakan aktifitas-aktifitas fundamental yang biasa dilakukan olah seluruh manager.Tujuan-tujuan umum maka managemen akan berupaya mencapai tujuan-tujuan tersebut melalui pengambilan keputusan sehari-hari.
2. Pengambilan keputusan
Konstribusi utama seorang manager kepada perusahaan adalah pengambilan keputusan. Ada enam tahap sistematis yang biasanya dilakukan oleh seoramng manager ketika mengambil keputusan :
- Mengidentifikasikan dan mendefinisikan masalah
- Menentukan alternatif tindakan
- Mengevaluasi tindakan-tindakan yg mungkin
- Memilih alternatif tindakan terbaik
- Melaksanakan alternatif tindakan yg dipilih
- Melakukan tindak lanjut untuk meyakinkan dirinya bahwa hasil yg diinginkan dapat diperoleh
3. Informasi yang berguna untuk perencanaan dan pengendalian
Informasi berbeda dengan data yaitu informasi berguna bagi pengambil keputusan sedangkan data tidak. Data hanyalah bahan mentah untuk menghasilkan informasi. Kegunaan informasi berasal dari pengaruhnya terhadap keyakinan manager yang berkaitan dengan kejadian-kejadian yang relevan dengan proses pengambilan keputusan.
Nilai dari informasi sempurna dapat dihitung sebagai tambahan kenaikan dalam hasil yg diharapkan yg dihasilkan dari suatu keputusan jika informasi yg sempurna tersebut. Mengenai setiap unit menyarankan penjualan hanya dilakukan terhadap hasil produksi yg tidak cacat dan membuang seluruh hasil produksi yg cacat
4. Perangkat lunak untuk pengambilan keputusan
Perangkat lunak komputer telah dikembangkan untuk membantu manager dalam pengambilan keputusan. Perangkat lunak database membantu manager untuk mengumpulkan informasi yg relevan untuk suatu keputusan dan memungkinkan manager untuk melakukan kueri terstruktur atas informasi dalam database.
Perangkat luanak pendukung keputusan dan perangkat lunak sistem ahli menyediakan bantuan dalam melakukan perhitungan dan menyediakan saran-saran ahli mengenai keputusan managemen tertentu.

Pelaporan kepada managemen
1. jenis-jenis laporan
Laporan perencanaan umumnya berbentuk anggaran dan bermanfaat untuk membantu manajer dalam mengalokasikan dan memperoleh sumber daya untuk operasi perusahaan dimasa yang akan datang.
Laporan pengendalian membantu manajer meyakinkan dirinya bahwa operasi berjalan sesuai rencana.
Laporan operasional berfokus pada keadaan operasi sekarang dalam perusahaan. Tujuannya utamanya adalah untuk membantu individu-individu dalam melakukan aktivitas operasional sehari-hari.
2. Sistem Pelaporan Keuangan dan Biaya
Sistem ini berfokus pada pembuatan atau penyajian laporan-laporan tradisional, yaitu laporan laba rugi, laporan posisi keuangan. Terdapat 2 jenis sistem akuntansi biaya yaitu: sistem biaya atas order kerja dan sistem biaya atas proses.
3. sistem Pelaporan Akuntansi PertanggungJawaban
Menyatakan bahwa seluruh kejadian dalam lingkungan perusahaan dapat ditelusuri ke pertanggung jawaban individu tertentu. Sistem akuntansi pertanggungjawaban biasanya mampu mengalokasikan biaya ke pusat-pusat pertanggungjawaban yg relevan.
4. Sistem Pelaporan Profitabilitas
Pelaporan ini tidak hanya bermanfaat sebagai alat bantu dalam melakukan evaluasi. Disamping itu, pelaporan profitabilitas memiliki keunggulan yaitu memberi pandangan kepada masing-masing manajer mengenai konstribusi unit-unit organisasi terhadap laba perusahaan secara keseluruhan.

TEKNOLOGI INFORMASI AUDITING

Konsep-Konsep Auditing PDE
• Struktur Audit Laporan Keuangan
Tujuan dan tanggungjawab utama auditor ekstern adalah menilai kewajaran laporan keuangan suatu perusahaan. Sementara auditor intern melayani kebutuhan manajemen perusahaan, auditor ekstern melayani para pemegang saham, pemerintah, dan masyarakat luas.
• Auditing di Seputar Komputer
Dalam pendekatan di seputar computer, porsi pemrosesan diabaikan. Dokumen2 sumber untuk untuk masukan ke system dipilih dan diikhtisarkan secara manual sehingga tidak dapat dibandingkan dengan keluaran. Setelah batch2 diproses dalam system, total akan diakunulasikan untuk menyajikan catatan yg diterima (be accepted) dan yg ditolak(be rejected).
• Auditing Melalui Komputer
Auditing melalui computer dapat didefinisikan sebagai verifikasi pengendalian2 dalam system PDE. Audit PDE untuk versifikasi ketaatan pengendalian intern dan auditor ekstern. Tujuan2 auditor ekstern biasanya diarahkan untuk atestasi laporan keuangan. Auditor intern memiliki tujuan2 yg sama; disaat berbeda, auditor intern melakukan audit ketaatan untuk memenuhi kebutuhan manajemen atau kebutuhan tertentu lainnya dalam perusahaan.
• Auditing Dengan Komputer
Manfaat potensial penggunaan teknologi system informasi dalam audit meliputi hal2 berikut:
1. Kertas kerja yg dihasilkan computer umumnya lebih mudah dibaca dan lebih konsisten.
2. Waktu dapat dihemat dengan mengeliminasi penghitung, penghitung silang, dan kalkulasi rutin lainnya.
3. Kalkulasi,pembandingan, dan manipulasi data lainnya akan menjadi lebih akurat.
4. Kalkulasi telaah analitis akan lebih efisien, dan lingkupnya dapat diperluas.
5. Informasi proyek seperti anggaran waktu dan pemonitoran waktu actual dan jumlah dianggarkan akan lebih mudah dihasilkan dan dianalisis.
6. Korespondensi audit standar seperti kuesioner dan daftar periksa, surat proposal, dan format2 laporan dapat disimpan dan dimodifikasi secara mudah.
7. Moral dan produktivitas dapat ditingkatkan dengan mengurangi waktu untuk tugas2 klerikal.
8. Akan terjadi peningkatan independensi karyawan2 sistem informasi.
TEKNOLOGI PDE AUDITING
 Data Uji
Data uji dientri untuk data yang abash dan yg tidak abash. Contohnya: transaksi2 penggajian yg nomer identifikasi karyawannya abash dan tidak abash. Sebelum pemrosesan data uji, secara manual masukan diproses untuk menentukan bagaimana bentuk keluaran. Jika hasil tidak seperti yg diharapkan, auditor harus menentukan penyebab penyimpangan tersebut.
 Fasilitas pengujian terpadu-integrated test facility (ITF)
ITF mencakup penggunaan data uji dan pembuatan rekor fiktif (pemasok, karyawan) dalam file master sistem computer. Contohnya: Transaksi2 penggajian untuk karyawan fiktif diproses secara bersamaan dengan transaksi2 penggajian yg abash. Teknik ini terpadu karena data uji diproses secara pararel dengan transaksi siel master sebenarnya yg memuat entitas2 riel dan fiktif. Oleh karena itu, pengecekan audit dibuat sebagai bagian dari siklus pemrosesan normal, untuk meyakinkan bahwa program2 yg memproses data riel.
 Simulasi pararel
Pemrosesan data nyata melalui program audit. Keluaran simulasi dan keluaran nyata kemudian dibandingkan. Contohnya: Perhitungan penyusutan diverifikasi melalui pemrosesan file master aktiva tetap dengan program audit.
 Perangkat lunak audit
Program computer yg memungkinkan computer digunakan sebagai alat audit. Contohnya: Auditor menggunakan program computer untuk mengambil data dari file master.
 Perangkat lunak audit umum (GAS)
Perangkat lunak yg dirancang secara khusus untuk mendukung penggunaan teknologi informasi dalam auditing. Paket2 ini dapat menjalankan tugas2 seperti pemilihan data dari file, pengecekan komputasi, dan pencarian akun2 yg tidak biasa dalam file.



 Perangkat Lunak Mikrokomputer
Perangkat lunak yg memungkinkan auditor untuk menggunakan mikrokomputer dalam menjalankan tugas audit. Contohnya: Paket spreadsheet mikrikomputer digunakan untuk membuat kertas kerja dan lampiran2 audit.
Kantor akuntan public besar mendistribusikan beberapa atau seluruh jeni2 paket perangkat lunak mikrokomputer berikut ini, kepada para staf auditnya untuk digunakan dalam audit:
-Paket2 perpajakan
-Uji petik statistic
-Translasi mata uang
-Pembuat nomor acak
-Analisis regresi
-Analisis persediaan
-Perangkat lunak bagan arus
-Kertas kerja dan lampiran2
 Kegiatan audit Terprogram
Kegiatan audit khusus dalam program computer sehingga data transaksi dapat dianalisis. Contohnya: Unsur2 data yg dikecualikan dari uji edit yg tercakup dalam program ditulis dalam file audit khusus. Kriteria audit untuk pemilihan dan pencatatan transaksi dengan modul terprogram (embedded module) harus diberikan oleh auditor. Ini dapat dilakukan dengan cara berbeda. Dalam pendekatan yg disebut system control audit review file (SCARF), yg ditetapkan auditor, uji edit terprogram untuk batasan dan kelayakan tercakup dalam program sejak pengembangan dimulai.
 Catatan Diperluas
Modifikasi program untuk mengumpulkan dan menyimpan data yg berkaitan dengan audit. Contohnya: Program penggajian dimodifikasikan untuk mengumpulakn data yg berkaitan dengan pembayaran lembur.
 Snapshot
Modifikasi program untuk membuat keluaran data yg berkaitan dengan audit. Contohnya: Program penggajian dimodifikasikan untuk membuat keluaran data yg berkaitan dengan pembayaran lembur.


 Penjejakan
Penjejakan memberikan jejak audit rinci mengenai instruksi yg telah dilakukan selama operasi program. Contohnya: Program penggajian dijejaki untuk menentukan jika uji edit tertentu dilaksanakn secara tepat.
 Bagan Arus Pengendalian
Bagan arus analitis atau teknik2 grafik yg digunakan untuk menjelaskan pengendalian dalam sistem. Contohnya: Audior menyajikan bagan arus analitis untuk menelaah pengendalian dalam sistem aplikasi penggajian.
 Pemetaan
Perangkat lunak khusus yg digunakan untuk memonitor pelaksanaan program. Pelaksanaan program dengan data uji sebagai masukan dipetakan untuk menunjukkan seberapa ekstensifnya masukan menguji pernyataan program individual.
Jenis-jenis Audit PDE
 Pendekatan Umum terhadap PDE Audit
Sebagaian besar pendekatan terhadap PDE audit mengikuti tiga tahap umum, yaitu:
Tahap telaahan awal PDE audit menentukan tindakan yg akan dilakukan dalam audit dan mencakup keputusan2 yg berkaitan dengan area2 tertentu.
Tahap umum kedua PDE audit adalah telaahan dan evaluasi rinci. Temuan2 dalam area yg dipilih dalam audit. Dokumentasi area aplikasi ditelaah dan data yg berkaitan dengan operasi sistem melalui wawancara, kuesioner pengendalian intern, dan observasi langsung.
Tahap ketiga dalam audit adalah pengujian. Menghasilkan bukti ketaatan terhadap prosedur2. Penguji ketaatan untuk memberikan jaminan memadai bahwa pengendalian intern ada dan bekerja sesuai dengan yg dinyatakan dalam dokumentasi sistem.
 Audit atas Aplikasi-Aplikasi PDE
Pengendalian2 aplikasi dibagi menjadi tiga area umum: masukan, pemrosesan, dan keluaran. Audit atas aplikasi2 PDE umumnya mencakup penelaahan pengendalian dalam tiga area tersebut.

 Audit Pengembangan Sistem Aplikasi
Standar2 pengembangan sistem merupakan dokumentasi yg menjadi panduan perancangan, pengembangan, dan implementasi sistem aplikasi. Pengendalian2 manajemen proyek mengukur dan mengndalikan perkembangan selama pengebangan sistem aplikasi. Manajemen proyek meliputi perancangan proyek dan penyeliaan proyek. Pengendalian pengubahan program berkaitan dengan pemeliharaan program2 aplikasi. Tujuan pengendalian2 tersebut untuk mencegah pengubahan yg tidak sah dan bersifat penggelapan terhadap program2 yg telah diuji dan diterima.
 Audit Atas Pusat Layanan Komputer
Audit akan dilakuan terhadap beberapa area. Salah satu area akan berkaitan dengan pengendalian2 lingkungan. Ada beberapa hal yg menjadi perhatian dan oleh karenanya banyak kemungkinan pengendalian dalam area ini.
Rencana pemulihan bencana harus mencakup hal2 yg berkaitan dengan misalnya pernyataan tanggung jawab manajemen. Area ini mencakup teknik2 yg digunakan untuk menganggarkan faktor2 beban peralatan, statistic pemanfaatan proyek, dan persyaratan2 anggaran dan rencana penetapan staf, dan rencana perolehan peralatan.

SISTEM PEMROSESAN DATA ELEKTRONIK

BAB 13
Sistem pemrosesan Data Elektronik
Sistem Masukan
Sistem-sistam Masukan dengan kertas
Dalam beberapa sistem akuntansi yang terkomputerisasi, masukan-masukan ke sistem akuntansi berupa dokumen sumber yang di tulis tangan atau di ketik. Setiap tahap pemrosesan masukan sebagai berikut:
• Penyiapan dan pelengkapan dokumen sumber
• Pengiriman dokumen-dokumen sumber ke pemrosesan data
• Masukan data
• Pengeditan data program
Sistem-sistem Masukan Tanpa kertas
Dalam sistem-sistem masukan tanpa kertas (paperless input system ) , kadang-kadang di sebut juga sistem masukan online, transaksi-transaksi di masukan secara langsung ke dalam jaringan komputer, dan kebutuhan pengetikan dalam dokumen sumber di kurangi.
Sistem masukan tanpa kertas me,nutuhkan intervensi manusia umumnya memlalui 2 tahapan yaitu entry data dan edit data, dan transfer ke sistem aplikasi komputer pusat.
Sistem tanpa kertas yang tidak membutuhkan keterlibatan manusia, Transaksi-transaksi di proses dari awal sampai akhir tanpa keterlibatan manusia : pemrosesan transaksi otomatis secara penuh. Salah satu aplikasi tekhnologi ini adalah networked vending machine ( NVM )




Sistem Pemrosesan
Sistem pemrosesan berdasar kertas
Transaksi-transaksi di masukkan kedalam komputer dalam batch yang di proses secara periodik. Contoh pemrosesan secara batch adalah laporan jam kerja mingguan untuk membuat cek pembayaran gaji.
Pemrosesan secara batch dengan pemutahiran file secara berurutan, pemrosesan dalam sistem semacam ini mencakup tahap-tahap berikut:
• Penyiapan file transaksi
• Pemutahiran file induk
• Pemutahiran buku besar
• Penyiapan laporan buku besar
Pemrosesan batch dengan pemutahiran file akses random, tahap-tahapnya sebagai berikut :
• atatan di baca dari file transaksi
• Nilai kunci catatan transaksi digunakan untuk mengakses secara random
• Catatan dalam file induk di mutahirkan dalam memori dan kemudian ditulis ulang ke file data
Sistem pemrosesan tanpa kertas
Dalam sistem pemrosesan tanpa kertas , baik pemrosesan batch maupun tepat waktu dapat di lakukan . dengan pemrosesan tepat waktu, kadang-kadang disebut online realtime processing.
Pemrosesan batch dalam sistem pemrosesan tanpa kertas mirip dengan pemrosesan batch dalam sistem berdasar kertas. Perbedaannya adalah voucher jurnal diganti dengan fungsi yang serupa tetapi secara elektronik dan buku besar di mutahirkan secara otomatis secara periodik.
Pemrosesan tepat waktu dalam sistem pemrosesan tanpa kertas, keuntungan utama dalam pemrosesan tanpa kertas adalah memungkinkan untuk melakukan pemrosesan tepat waktu.


Sistem Keluaran
Sistem keluaran dapat berupa sistem dengan kertas, tanpa kertas atau antara keduanya. Sebagian besar sistem dengan kertas dan berorientasi batch dengan pemrosesan file sekuensial mengahislkan volume jeluaran yang besar. Sebagai contoh hasil cetak keluaran file piutang dagang dapat digunakan untuk melihat saldo pelanggan individual.
Pengendalian ekeluaran di rancang untuk mengecek bahwa hasil pemrosesan telah berupa keluaranb yang sah dan keluaran tersebut telah didistribysikan secara memadai.
Kelompok pengendalian PDE terpisah seriungkali dibentuk untuk memonitor operasi PDE. Kelompok pengendalian PDE menrupakan bagian dari fungsi audit intern perusahaan. Distribusi keluaran harus dikendalikan untuk meminimalkan akses tidak sah terhadaop data-data penting. Distribusi keluaran di kendalikan melalui dokumentasi dan penyeliaan. Umumnya, register distribusi keluaran dibuat untuk mengendalikan disposisi laporan.

SISTEM ININFORMASI TERDISTRIBUSI DAN PERTUKARAN DATA ELEKTRONIK

BAB 12
SISTEM INFORMASI TERDISTRIBUSI

Konsep-konsep komputasi terdistribusi

Konsep-konsep kompututasi terdistribusi adalah jaringan antar komputer yang berperan seperti sebuah komputer bagi satu individu. Komputasi terdistribusi mentransformasikan banyak komputer dalam satu jaringan sehingga berjalan efektif seperti halnya sebuah komputer, sehingga memaksimalkan penggunaan sumberdaya komputasi. Komputasi terdistribusi memiliki implikasi bagi pemrosesan akuntansi dan data lainnya. Beragam file, data base, dan program dapat dicakup dari berbagai area.

Transparansi jaringan (network transparency) atau transfaransi lokasi (location transparency) mempunyai arti bahwa pemakai tidak mempedulikan hakekat pendistribusian dalam sistem. Seluruh data dan file dalam jaringan, terlepas di manapun lokasinya, akan terdapat dalam komputer si pemakai. Sistem komputasi terdistribusi menggabungkan seluruh komputer dan sumberdaya dalam jaringan sehingga secara efektif dapat berjalan sebagai suatu sistem komputer.
Komunikasi data dalam sistem terdistribusi didukung dengan server. Server secara konstan menjalankan program komputer (resident program) dan databse yang berkaitan (atau file data) yang memuat satu atau lebih perangkat lunak atau layanan data ke komputer lain didalam jaringan. Server database secara khusus mendukung remote procedure calls, yang memungkinkan dalam satu komputer melakukan tugas kueri dan pemutakhiran dalam server database di manapun dalam jaringan. Program data base lokal akan menyimpan catatan lokasi dari seluruh unsur-unsur data dalam jaringan.

Naming services (aplikasi dari teknologi server-nama) merupakan dasar dari sistem komputasi terdistribusi. Naming services sedemikian pentingnya sehingga telah distrandarisasikan oleh Open System Interconnectoin (OSI) strandard X.500. Dalam beberapa kasus, naming services ditempatkan dala aplikasi melalui sistem file terditribusi, yang merupakan bagian atau penambahan dalam sistem operasi untuk mengendalikan naming services. Dalam sistem operasi jaringan, setiap komputer dalam jaringan menjalankan kopi sistem sistem operasi masing-masing yang mendukung komunikasi dengan komputer lain dalam jaringan. Namun, dalam sistem operasi terdistribusi, hanya ada satu sistem operasi yang terdistribusi di seluruh komputer dalam jaringan.
Pertukaran informasi antara klien, server, dan program-program aplikasi dalam sistem terdistribusi disebut komunikasi interproses. Komunikasi interproses berkaitan dengan komunikasi langsung program-ke-program antara dua program komputer yang dijalankan secara simultan, kemungkinan dalam dua komputer terpisah dalam suatu jaringan.

Komunikasi interproses dapat dilakukan baik dalam bentuk komunikasi lokal maupun komunikasi berjarak (remote communication) misalnya dengan kabel-kabel optik-fiber atau melalui distributed shared memory yang merupakan memori primer biasa yang daoat berhubungan dengan berbagai komputer dalam jaringan. Sistem komputer-komputer berhubungan dengan komunikasi disebut sistem bergandengan longgar (loosely coupled systems). Sistem dimana komputer-komputer berhubungan melalui kapasitas memori terbagi (Distributed Shared Memory) disebut sistem bergandengan ketat (tightly coupled system).

Arsitektur Pemrosesan Jaringan untuk Mendistribusikan Data
Ada tiga arsitektur komputer dasar untuk mendistribusikan data dalam suatu jaringan. Ketiga arsitektur pemrosesan jaringan mencakup arsitektur pusat, arsiterktur distribusi server-server (klien), dan arsitektur distribusi antar pemakai.
• Pemrosesan Terpusat, Tak Terdistribusi (Nondistributed, Centralized Processing).
Dengan arsitektur pemrosesan jaringan tak terdistribusi, komunikasi antar komputer dapat dilakukan, tanpa transparasi dan komunikasi interproses.
• Pemrosesan Server Klien. Dengan arsitektur pemrosesan jaringan server-server klien, beragam program-program aplikasi dalam jaringan akan bertindak menjadi klien atau server.
• pemrosesan antar Pemakai (Peer-to-Peer Processing). Dengan pemrosesan antar pemakai (peer-to-peer processing), versi program aplikasi biasa dapat berjalan baik di komputer klien maupun komputer server.

Pendistribusian Data dan Sumberdaya-Sumberdaya Komputasi
Teknologi pemrosesan terdistribusi memungkinkan untuk mendistribusi baik sumberdaya data maupun tenaga pemrosesan. Kedua hal tersebut akan dibahas, seperti juga masalah-masalah yang timbul karena akses terhadap data secara bersamaan oleh banyak-pemakai.
Pendistribusian Data. Istilah database terdistribusi untuk menyebutkan setiap database yang dapat diakses di seluruh jarungan dengan beberapa metode tertentu seperti remote procedure calls. Database seperti ini dapat didistribusikan dengan salah satu dari tiga cara berikut ini.
1. Dapat dilakukan melalui server database tunggal yang dapat diakses dari manapun di dalam jaringan.
2. Dapat direplikasi sehingga kopi berganda tersedia di lebih dari satu kopi.
3. Dapat didistribusikan per lembaran melalui jaringan.
Tetapi, dari sudut pandang akuntan, perbedaan metode yang dilakukan dalam pendistribusian database adalah penting, sehingga topik ini dibahas lebih lanjut. Database terreplikasi manakala kopi identik database tersebut muncul di banyak lokasi. Cara paling mudah untuk mengimplementasikan database terreplikasi adalah dengan membuat semua pemutakhiran dalam kopi yang terpusat. Hasil dari pemutakhiran akan digandakan ke dalam banyak kopi. Sebar-berganda (multicasting) dalam hal ini sama dengan konsep dalam mengirim pesan ke seluruh bagian dalam jaringan (broadcasting), satu-satunya perbedaan adalah sebar-berganda mencakup pengiriman pesan hanya ke bagian yang telah ditentukan saja.
Pendistribusian CPU. Merupakan hal yang mungkin untuk mendistribusikan CPU. Artinya, secara otomatis, pemakai atau aplikasi dapat menggunakan setiap prosesor dalam jaringan jika prosesor tersebut lokal. Pedistribusian CPU memungkinkan penugasan otomatis terhadap aplikasi-aplikasi individual ke CPU ari sebuah pusat prosesor. Ini memungkinkan untuk menyeimbangkan komputasi dari beberapa CPU sekaligus. Sebagai contoh, aplikasi secara otomatis dapat dibebankan ke CPU dengan akses kapasitas terbesar.





PERTUKARAN DATA SECARA ELEKTRONIK

Pertukaran Data Elektronik (Electronic data interchange-(EDI) adalah pertukaran langsung dokumen-dokumen bisnis dari computer ke computer, seperti order pembelian dan order penjualan.
Ada empat manfaat khusus dari EDI , yaitu :
1. 1.Biaya akan tereduksi dengan mengurangi penggunaan kertas
2. 2.Kesalahan-kesalahan diminimalkan dengan mereduksi jumlah orang yang melakukan masukan data
3. 3.Memungkinkan perusahaan untuk melengkapi transaksi lebih cepat
4. 4. Memungkinkan perusahaan untuk memperoleh keuntungan dari adanya kesempatan bisnis baru
Bagaimana system EDI bekerja ?
• Sebelum 2 perusahaan melakukan pertukaran dokumen satu sama lain, kedua perusahaan harus menandatangani EDI partnership agreement yang mengatur secara hokum bagaimana transaksi bisnis secara elektronis dilaksanakan. Jika persetujuan EDI telah dibuat, pihak-pihak yang terkait dapat mengirim dan menerima dokumen-dokumen EDI melalui satu dari tiga cara, seperti yang terdapat dalam persetujuan.
• Alternatif kedua adalah untuk dua perusahaan yang mengirim dan menerima dokumen-dokumen secara tidak langsung melalui jaringan nilai tambah untuk umum seperti sprintnet atau MCI. Satu cara untuk menerapkan pendekatan ini adalah dengan mengirim dan menerima pesan-pesan EDI melalui system VAN’s E-mail yang menggunakan OSI X.400 E-mail protocol
• Alternatif terakhir adalah menggunakan system turnkey pihak ketiga. Pemasok pihak ketiga EDI memberikan layanan dan produk-produk komunikasi dan penerjemah yang lengkap
Server komunikasi secara otomatis mengirim dan menerima informasi EDI. Pesan-pesan EDI masuk dan keluar secara otomatis akan masuk dalam disk.
Server penerjemah membantu menerjemahkan secara otomatis dari san ke berbagai format translasi, termasuk yang dipergunakan secara luas di amerika serikat dan eropa.
Server aplikasi mencakup himpunan program-program aplikasi rutin yang dengan mudah diakses oleh aplikasi akuntansi (atau lainnya) untuk mengakses pesan-pesan atau mengirimkan pesan-pesan ke luar.

Standar-standar EDI
Standar-standar EDI dikembangkan untuk membantu pertukaran data bisnis secara eletronis diantara perusahaan-perusahaan. Standar-standar tersebut menyediakan arsitektur umum untuk pertukaran data sementara perusahaan dapat memiliki format pemrosesan data internnya sendiri.

ANSI X.12.
Dalam tingkat yang paling umum, pesan ANSI X.12 EDI memiliki himpunan transaksi-transaksi, yang setara dengan dokumen-dokumen bisnis standar. Setiap himpunan transaksi terdiri atas segmen-segmen, yaitu kelompok elemen data seperti nama, tanggal, dan nomor rekening. Himpunan transaksi berganda umumnya dikirim melalui transmisi tunggal, semuanya dalam satu paket di dalam amplop elektronis tunggal yang disebut amplop tingkat pertukaran interchange-level envelope.

EDIFACT
EDIFACT dikembangkan sebagai standar internasional EDI. EDIFACT memiliki kemiripan dengan ANSI X.12, meskipun X.12 lebih berfokus pada dokumen bisnis, dan EDIFACT lebih berfokus pada data transaksi.

Transfer Dana Elektronik
Transfer dana elektronik merupakan kelompok besar metode-metode untuk mengirimkan pesan-pesan informasional yang secara elektronis berdampak pada perubahan ekonomi. EFT memiliki kemiripan dengan EDI yaitu dalam hal pengiriman pesan-pesan elektronis dari satu tempat ke tempat lain. EFT juga memiliki kemiripan dengan EDI dalam hal dipengaruhi oleh standar-standar pengiriman pesan umum.

Tandatangan Digital
• Tandatangan digital dapat digunakan sebagai otentikasi komunikasi elektronis yang berupa string bit yang terdapat dalam dokumen elektronik
• Enskripsi Data digunakan utnuk menjamin keamanan komunikasi elektronis. Otentikasi dilakukan dengan metode enkripsi. Tetapi, tujuan otentikasi bukanlah kerahasiaan, tujuannya adalah meyakinkan bahwa data seperti nomor rekening bank, jumlah uang, dan kuantitas order tidak diubah selama transmisi atau penyimpanan
• Enskripsi kunci public dapat digunakan sebagai tandatangan digital. Enkripsi kunsi public menggunakan dua kunci : kunci umu yang diketahui semua orang dan kunci pribadi yang hanya diketahui orang yang bersangkutan.
Enskripsi dan tandatangan digital dapat digabungkan untuk membuat kerahasiaan dan otentikasi. Pertama, pesan ditandatangani dengan kunci pribadi, dan kemudian pesan yang telah ditandatangani dienkripsikan dengan kunci public si penerima. Si penerima melakukan hal sebaliknya. Pertama, si penerima melakukan deskripsi atas kunci pribadinya, dan kemudian memverifikasi tandatangan dengan kunci public si pengirim.

PEMROSESAN FILE DAN KONSEP MANAJEMEN DATA


BAB 11
TEKNOLOGI TINJAUAN SEKILAS :

Field, Unsur Data, Atribut, dan Elemen-elemen

Istilah-istilah field, unsur data, atribut, dan elemen digunakan secara bergantian untuk menyebutkan blok data terkecil yang disimpan dan digunakan dalam sistem informasi. Contoh-contoh field adalah :
1.      nama pelanggan
2.      nomor tunjangan social karyawan
3.      nomor pesanan pembelian
Pengelompokan logis atas field disebut Catatan (record). Berikut ini adalah struktur catatan:
            NAMA-CATATAN (FIELD 1, FIELD 2, … , FIELD N)
            NAMA-CATATAN adalah nama dari catatan, seperti misalnya PEMASOK atau KARYAWAN. Entri-entri merupakan nama field individual dalam catatan. Contohnya sebagai berikut:
  • PELANGGAN (NOMOR AKUN, NAMA, ALAMAT, SALDO REKENING)
PELANGGAN merupakan nama catatan, dan NOMOR AKUN, NAMA, ALAMAT, dan SALDO REKENING merupakan nama field.

Okurensi Data
            Struktur catatan memiliki okurensi (occurrences), yang juga disebut instances. Okurensi catatan adalah himpunan spesifik nilai-nilai data untuk catatan. Sebagai contoh, untuk catatan
  • KARYAWAN (NAMA, NOMOR, USIA)
Panjang Catatan-Tetap dan Variabel

            Catatan dengan panjang-tetap lebih mudah untuk dimanipulasi dalam aplikasi-aplikasi komputer dibandingkan dengan catatan dengan panjang-variabel karena ukuran catatan dengan panjang-tetap distandarkan. Sebagian besar catatan yang disimpan dalam direct access storage devices (DASDs) adalah catatan dengan panjang-tetap.
            Tetapi, dalam catatan dengan panjang-variabel, lebar field dapat disesuaikan untuk setiap okurensi data. Lebih jauh, dalam catatan dengan panjang-variabel, jumlah aktual field dapat bervariasi dari satu okurensi ke lainnya.

Kunci Catatan dan Urutan File

            Kunci atau kunci catatan merupakan unsur data atau kombinasi unsur data yang secara unik mengidentifikasikan catatan tertentu dalam file. Misalkan catatan berikut memuat format:
            PART (PART_NO, WARHSE),
dimana PART_NO merupakan nomor komponen, dan WARHSE merupakan nomor gudang yang berkaitan dengan lokasinya. Lebih jauh, asumsikan bahwa file memuat empat catatan berikut ini.
            PART (101, 1)
            PART (102, 2)
            PART (103, 3)
            PART (104, 4)
Dalam kasus ini, field pertama (PART_NO) disebut kunci sortir primer (atau disebut kunci primer), dan field kedua (WARHSE) disebut kunci sortir sekunder (atau kunci sekunder). Setiap tambahan field yang dibutuhkan untuk secara unik (khusus) mengidentifikasikan dan menyortir catatan disebut kunci-kunci sortir tersier. Oleh karena itu, kunci primer adalah field yang digunakan untuk menyortir catatan-catatan dalam file, dan kunci sekunder digunakan untuk menentukan posisi relatif antar kumpulan catatan manakala kunci primer memiliki nilai yang sama untuk setiap catatan-catatan dalam kumpulan.
            Kita harus menandai field kunci dengan menggarisbawahinya. Sebagai contoh, KUANTITAS (QUANTITY) adalah field kunci untuk catatan berikut ini:
  • (PART (PART_NO, WARHSE, QUANTITY)
Istilah order random relatif berkaitan dengan field dimana file tidak disortir. Kunci-kunci adalah penting karena diperlukan untuk memproses dan melokasikan catatan-catatan dalam file.


EVOLUSI TEKNOLOGI DATABASE

            Teknologi database berkembang sejalan dengan perkembangan perangkat keras dan perangkat lunak. Sejak tahun1960-an, sistem mainframe berpengaruh terhadap dunia usaha Amerika terutama dalam hal penyimpanan dan perkembangan pesat file data. Pembuatan jaringan dan teknologi komunikasi mengubah skala ekonomi pembuatan database.
Lingkungan mainframe
            Pada mulanya, masalah utama berkaitan dengan jumlah file yang besar. Komputer dipandang sebagai pengembangan sederhana dari sebuah lemari arsip, dan maslah utamanya adalah pembuatan katalog dan akses file

Sistem manajemen database
            Lama kelamaan,perusahaan menghadapi masalah sistem file sederhana. Kesulitan utama termasuk menemukan file yang tepat untuk informasi yang dibutuhkan, pemborosan karena duplikasi data yang sama dengan file yang berbeda dan kurangnya standarisasi antar file. Maslah masalah ini berdampak pada pengembangan sistem menejemen database(DBMS) yang membuat standar penyimpanan,manipulasi, dan pemanggilan data. Dalam dunia usaha sekarang ini, DBMS memiliki peran yang penting dalam pengelolaan informasi.

Layanan informasi on-line
            Salah satu layanan database tersambung (on-line) terbesar adalah Dialog. Databasenya mencakup informasi hampir semua topik yang penting dan mencakup keseluruhan teks dan abstraksi dari banyak surat kabar,majalah,jurnalperdagangan,dan laporan-laporan ekonomi yang berkaitan dengan ribuan perusahaan diseluruh dunia. Banyak perusahaan mengumpulkan informasi dari layanan on-line yang harus dikaitkan secara sistematis dengan sistem informasi mereka.

Expert system
            Sistem Ahli (expert system) membantu pengambilan keputusan tingkat tinggi dan telah sukses diterapkan dalam beberapa area seperti pengesahan pemberian pinjaman, penentuan dimana penggalian mineral dilakukan dan diagnosa pengobatan

Pemrograman berorientasi-obyek
            Pemrograman berorientasi-obyek meliputi pendefinisian obyek-obyek dari daftar atau kumpulan informasi yang rumit. Hampir semua hal dapat menjadi obyek, seperti daftar komponen-komponen persdiaan,kelompok pelanggan atau bahkan kumpulan foto. Obyek yang dikaitkan dengan cara khusus disebut inheritansi, untuk mempermudah manipulasinya. Dalam sistem ini, para pemakai dapat mendefinisikan dan memanipulasikan obyek-obyek dari data tanpa perlu menuliskan program komputer

Sistem hiperteks
            Sistem ini memungkinkan para pemakai untuk mengambil database dengan cara random melalui pemilihan kata-kata kunci. Misalkan pada layar monitor komputer anda membaca artikel ensiklopedia pengendalian intern, dalam bagian tengah artikel anda akan melihat ”lapping” dan anda memilih bagian mana yang ingin anda ketahui lebih jauh. Untuk melakukannya, anda hanya perlu meletakkan cursor pada ”lapping” dan memencet tuts enter. Secara otomatis layar monitor akan terbuka dan artikel pa lapping tersebut muncul seketika.

Sistem database intelijen
            Sistem ini merefleksikan kecendrungan penggabungan seluruh teknologi-teknologi baru, termasuk yang paling mutakhir, ke dalam satu sistem database. Pemakai dengan mudah dapat menyerahkan  masalahya ke dalam sistem,kemudian sistem akan memilihkan data yang diperlukan, darimana data tersebut diambil, dan bagaimana menerapkannya untuk memecahkan masalah pemakai.

SISTEM MANAJEMEN DATABASE DAN ARSITEKTURNYA



Terdapat 3 tingkatan arsitektur yang relevan dengan database dan manajemen database : arsitektur tingkat konseptual, arsitektur tingkat logis, dan arsitektur tingkat fisik.
Arsitektur Konseptual
Tidak ada satu pendekatan standar untuk mengembangkan model data konseptual sisem tertentu. Model data hubungan-entitas (ER) merupakan pendekatan yang popular. Model E-R menggambarkan hubungan antar segmen secara sederhana.
Terdapat pula metode-metode konseptual lainnya, termasuk teknik pembuatan model berorientasi- objek (OMT), yang pada dasarnya dikembangkan untuk pemrograman berorientasi-obyek dan diadaptasikan untuk pembuatan model Blaha.

Arsitektur Database pada Tingkat Logis : Struktur Database Logis
Hubungan-hubungan yang timbul antara segmen-segmen dalam database ditentukan oleh struktur data logis, yang juga, yang juga disebut skema atau model database.
Dalam struktur pohon, setiap simpul mewakili himpunan field (misalnya segmen), dan simpul berkaitan dengan node lain. Simpul yang lebih tinggi disebut simpul induk. Setiap simpul induk memiliki anak, dan hubungan antara induk dan anak disebut cabang. Hal penting dari model pohon adalah bahwa simpul anak tidak dapat memiliki lebih dari satu induk.
Struktur jaringan memungkinkan segmen anak memiliki lebih dari satu induk. Jaringan merupakan struktur data yang lebih umum dibandingkan pohon.
Dalam organisasi daftar, setiap catatan memuat satu atau lebih pointer (field) yang mengindikasikan alamat catatan logis berikutnya yang memiliki atribut yang sama.  Catatan dapat merupakan bagian dari beberapa daftar. Daftar ini disebut organisasi multidaftar.
Dua area aplikasi system berdasarkan-penunjuk field yang paling berkembang adalah hiperteks dan jaringan data semantic.

Informasi ( seperti laporan keuangan) di ambil dari tabrl dengan menggunakan aljabar rasional, yang dapat di ikhtisarkan dalam 3 operasi, yaitu:
1.      Seleksi : membuat tabel baru dari baris-baris terpilih dalam tabel yang ada. Baris-baris terpilih berdasarkan nilai datanya
2.      Penggabungan : membuat tabel baru dari baris-baris dari dua tabel yang ada.baris-baris dipilih berdasarkan nilai datanya
3.      Proyeksi : membuat tabel baru dengan menghapus kolom-kolom dalam tabel yang ada
Aturan-aturan tertentu yang di sebut format-format normal mengarur pembuatan tabel-tabel.proses penerapan aturan-aturan ini di sebut normalisasi.Normalisasi adalah proses mengkonversi struktur catatan dari format pohon atau format jaringan ke tabel-tabel yang sesuai.
      Langkah pertama dalam normalisasi adalah membuat tabel terpisah untuk setiap kelompok yang berulang.Dalam format normal pertama, tidak ada kelompok berulang yang di masukkan.Terdapat pula format normal kedua dan ketiga, yang diperoleh dengan mengeliminasi kesia-siaan yang tampak dalam tabel LOKASI.
      Dalam format normal kedua, tidak ada kunci yang dapatmenentukan field nonkunci.Dalam format normal ketiga, tidak ada field nonkunci yang dapat menentukan field nonkunci lainnya.secara ringkas, ketiga format normal adalah sebagai berikut:
        Format normal pertama : membagi tabel untuk mengeliminasi kelompok berulang
        Format normal kedua : membagi tabel sehingga tidak ada kunci yang menentukan nilai field nonkunci
        Format normal ketiga : membagi tabel sehingga tidak ada field nonkunci yang menentukan nilai field nonkunci lainnya.

Arsitektur Database pada Tingkat Fisik
 DASD memiliki kemampuan untuk mendukung seluruh metode ini, dan pemilihan salah satu nya tergantung pada aplikasi tertentu. Dalam file akses-sekuensial, catatan-catatan hanya dapat diakses dalam sekuens uang telah di tentukan sebelumnya. Sekuens yang telah di tentukan umumnya merupakan hasil catatan yang telah di sortir dalam beberapa kunci catatan.
            File sekuensial bermanfaat dalam pemrosesan batch, yang secara normal mengakses seluruh catatan dalam file. File terindeks setiap atribut dapat diekstrak dari catatan dalam file utama dan digunakan untuk membuat file baru yang bertujuan menyediakan indeks untuk file asli. File seperti itu disebut file terindeks atau terinversi.
            File sekuensial-terindeks  adalah file sekuensial yang tersimpan dalam DASD dan diindeks serta disortir secara fisik dalam field yang sama.
            Area utama merupakan bagian dari disk dimana catatan-catatan aktual ditulis. Area tambahan merupakan bagian terpisah dari disk yang di alokasikan bagi file untuk memuat tambahan yang dibuat, tanpa melakukan pemrosesan ekstensif terhadap file awal.
File terakses secara langsung.

 File terakses secara langsung memungkinkan catatan – catatan individual dapat dipanggil secara tepat tanpa menggunakan indeks. Oleh karena itu, dengan metode akses-langsung, satu-satunya hal yang dibutuhkan untuk menempatkan catatan adalah nilai kuncinya. Metode yang berkaitan adalah menyimpan alamat-alamat alat fisik sebagai suatu field dalam catatan-catatan file yang bersangkutan.
Sebagian besar sistem file akses langsung mengubah kunci ke alamat lokasi penyimpanan dengan menggunakan baik indeks (tabel) atau transformasi random. Artinya, memungkinkan untuk mengakses secara cepat setiap catatan dalam disk terlepas dari nilai kuncinya. Nilai kunci dikonversikan kealamat disk, dan catatan secara langsung diakses tanpa satupun pencarian.
Transformasi random merupakan metode penyimpanan dan penempatan catatan dalam file akses-langsung yang digunakan secara luas.
Hubungan ekonomik antar teknik-teknik organisasi file.
  Aspek ekonomik pemrosesan file sangat ditentukan oleh rasio aktivitas ( jumlah catatan-catatan yang diakses dibagi dengan jumlah ctatan dalam file), dan waktu yang dibutuhkan untuk pemrosesan dan inquiri.  

Arsitektur fisik, perangkat keras dan waktu tanggap
Waktu tanggap dapat menjadi masalah utama untuk database besar yang melakukan akses ratusan, bahkan ribuan pemakai dalam waktu yang sama. Jika sistem database dan perangkat lunak tidak memenuhi kebutuhan mereka, maka para pemakai akan menunggu sangat lama terhadap kueri yang mereka lakukan. Oleh karena itu, sistem database harus dirancang secara memadai untuk memberikan manfaat, dan perangkat keras harus cukup untuk melaksanakan pekerjaan dimaksud.
Dari sisi perangkat keras, waktu tanggap mempengaruhi oleh waktu akses fisik. Ini adalah waktu yang dibutuhkan CPU untuk melakukan pemanggilan blok tunggal data dari disk, yang disebut waktu akses disk. Salah satu masalah adalah bahwa CPU bekerja jauh lebih cepat dibandingkan disk, yang menyebabkan CPU harus menunggu pada saat kegiatan masukan/keluaran disk sedang berlangsung. Ini berarti meminimalkan masukan dan keluaran disk dalam kasus-kasus tersebut justru akan meningkatkan waktu tanggap
Faktor lain yang dapat mempengaruhi waktu tanggap adalah bagaimana catatan data secara fisik didistribusikan dalam disk jika kelompok catatan akan diakses secara sekuensial, maka waktu tanggap akan menjadi lebih cepatjika catatan-catatan ini berurutan (secara fisik berurutan) dalam disk.  Jika berurutan, alat baca tulis dalam disk drive hanya perlu memindahkan sedikit  jarak pada saat melakukan akses kecatatan berikutnya. Jika sebaliknya, catatan-catatan tersebar tidak beraturan dalam disk, maka alat baca tulis harus memindahkan jarak yang relatif panjang untuk mengakses setiap catatan baru, sehingga memperlambat proses.
Dalam hardisk, data dalam trek atau silinder yang sama dapat diakses tanpa memindahkan alat baca tulis. Ini berati dalam beberapa kasus, memungkinkan untuk mempercepat aplikasi database dengan menyimpan catatan file dan data tertentu secara berurutan dalam satu atau lebih silinder disk.
Harus ditekankan bahwa banyak sistem database yagntrgantung pada kegiatan masukan/keluaran sistem operasinya. Ini berarti bahwa dapat terjadi sistem operasi menentukan dimana data akan ditempatkan dalam disk. Ini penting sebab banyak sistem operasi tidak menjamin data akan disimpan secara berurutan.
Kebutuhan menyimpan file secara berurutan bergantung pada arsitektur fisik database dan metode akses file yang digunakannya. Jika database menggunakan metode sekuensial, maka secara fisik akan menempatkan catatan dalam disk, berurutan satu sama lain. Tetapi metode akes-terindeksmenempatkan indeks-indeks dalam tempat penyimpanan yang berurutan, karena file ini seringkali dibaca secara sekuensial untuk keseluruhannya. Tetapi tidak perlu menempatkan catatan dalam file data yang berkaitandalam disk secara berurutan satu sama lain, karena catatan-catatan dalam file ini diakses secara random dalam dua tahap proses. Pada kenyataannya, tempat penyimpanan berurutan hampir tidak mungkin dilakukan melihat hakekat pendekatan metode ini.

SISTEM MANAJEMEN DATABASE DAN DATABASE DALAM PRAKTIK


Apa Manfaat Sistem Manajemen Database ?
Sistem manajemen database (DBMS) adalah program komputer yang memungkinkan pamakai untuk membuat dan memutakhirkan file, memilih dan memanggil data, dan untuk menghasilkan beragam keluaran dan laporan.
Semua DBMS mencakup 3 atribut untuk pengelolaan dan pengorganisasian data :
1.      Bahasa Deskripsi Data – Data Description Language (DDL)
Mendefinisikan struktur logika database yang disebut Skema. Pendefinisian skema secara umum mencakup pendefinisian hal-hal berikut :
      nama elemen data
      jenis data (numeric,alphabet,data,dsb) dan nomor posisi decimal jika elemen data numeric.
      jumlah posisi (misalnya sembilan posisi untuk nomor jamina social)
2.      Bahasa Manipulasi Data – Data Manipulation Language (DML)
Mencakup perintah-perintah untuk pemutakhiran, pengeditan, manipulasi, dan ekstraksi data. Biasanya program aplikasi (misalnya, program penggajian atau sistem akuntansi interaktif) secara otomatis menghasilkan pernyataan DML untuk memenuhi kebutuhan para pemakai. SQL dan DML umumnya digunakan dalam lingkup rasional.
3.      Bahasa Kueri Data – Data Query Language (DQL)
Bahasa yang mudah digunakan atau penghubung yang memungkinkan pemakai untuk meminta informasi dari database. Salah satu penghubung yang mudah digunakan adalah QBE (query by example), yang memungkinkan pemakai untuk meinta inforamsi nhnaya menggunakan blanko kosong.
Mengapa dibutuhkan sistem manajemen database ?
Fungsi DBMS memadukan, menstandarisasikan, dan menyediakan pengamanan bagi aplikasi-aplikasi akuntansi. Jika tidak ada keterpaduan (integrasi), setiap jenis aplikasi akuntansi seperti penjualan, penggajian, dan piutang akan memiliki file data dan program computer untuk mengelola file tersebut, yang independen dan terpisah satu sama lain.
Kekurangan file independen :
      Unsur data yang sama digunakan untuk beberapa aplikasi yang berbeda, dalam file independen unsur data harus dimasukan dalam masing-masing file aplikasi.
      Prosedur-prosedur memiliki keterbatasan lebih karena struktur file yang ada dibandingkan karena perubahan kebutuhan aplikasi.
      Independensi diantara file seringkali menyebabkan terjadinya struktur-struktur yang berbeda untuk data yang sama, juga akan terjadi, sistem kode yang berbeda, abreviasi (penyingkatan) yang berbeda, dan panjang field yang berbeda.
Dokumentasi dan Administrasi Database
Administrsi database bertanggungjawab untuk mengatasi ketidaksesuaian dan mengkoordinasikan dan mengkomunikasikan masalah-masalah yang terjadi dalam kelompok-kelompok pemakai database. Tugas utama DBA (administrator database) adalah menetapkan standar konvensi dan dokumentasi sumber-sumber data.



Rabu, 08 Desember 2010

PENGEMBANGAN SISTEM: SUATU SURVEI

KONTEKS ORGANISASIONAL PERKEMBANGAN SISTEM
 









 SIKLUS HIDUP PENGEMBANGAN SISTEM

Tahap-Tahap Umum                                             Tahap-Tahap Rinci
Analisis                                                                                 -penilaian kelayakan
                                                                                             -analisis informasi

Perancangan                                                                          -perancangan sistem
                                                                                             -pengembangan program
                                                                                             -pengembangan prosedur

Implementasi                                                                        -pengubahan
                                                                                             -operasi & pemeliharaan
                                                                                             -post audit & penelaahan


Beberapa Kebijakan Konvensional dalam Siklus Hidup Pengembangan Sistem

   Siklus diawali dengan “antusiasme liar” didalam tahap analisis ,dimana setiap hal tampak mungkin dan “seluruh sistem perjalan dengan baik”. Kebingungan terjadi selama tahap perancangan, dan masalah serius berkembangan sejalan dengan upaya kelompok proyek untuk merancang kebutuhan-kebutuhan yg tidak realistis dan sangat tersamar, yang terjadi selama tahap analisis. Hasilnya adalah bahwa sistem tidak dapat berkerja secara teknis, ataupun operasional, dalam hal yg seharusnya dilakukan, juga secara ekonomis, dalam hal tidak ada pengembaliaan atas biaya dan beberapa kombinasi dari kemungkinan-kemungkinan ini.





Rekayasa Ulang Bisnis
Adalah istilah yg diterapkan dlm pengembangan sistem dimana seluruh fungsi bisnis dirancang ulang dari dasar. Rekayasa-Ulang Bisnis didorong oleh bebverapa faktor :
-          Gerakan gugus kinerja mutu
-          Perkembangan tren layanan informasi
Rekayasa Ulang dan Inovasi Proses : lebih memfokuskan pada hasil berganda daripada pengembangan dari hasil marginal dalam kinerja perusahaan.


Standar-Standar Dokumentasi
Dokumentasi adalah pendukung pengendalian berupa pengembangan sistem. Dokumentasi dalam siklus hidup pengembangan sistem.
Tahap                                                                                                    Dokumentasi
  •     Perencanaan dan analisis sistem                                        -studi kelayakan
               -diagram arus logis
              -kamus2 data
              -spesifikasi pemakai
              -perancangan konseptual
·         Perancangan sistem                                                        -laporan peramncanagan sistem
                  -bagan arus
                  -tabel keputusan
                  -deskripsi program
                  -prosedur2 operasi
                  -menjalankan manual
                  -deskripsi file
                  -prosedur2 masukan data


·         Implementasi,Evaluasi & pengendalian Sistem              -perencanaan perubahan
                                                                                                 -perencanaan penguji
                                                                                                 -skedul operasi
                               
  •          Audit dan Penelaahan Sistem                                        -perencanaan audit

                 -tanggapan pemakai



Keuntungan dokumentasi :
1. meyakinkan seluruh pertimbangan dan tindakan2 relevan
2. menyediakan media penelaahan proyek yg efektif bagi managemen dan pihak2 lain
3. penting untuk mengoperasikan dan memelihara sistem


Kekurangan Dokumentasi :
Pekerjaan bersifat repetitif, makan waktu dan tidak menyenangkan, harus selalu memproduksi dokumentasi.


Teknologi dan Praktik-Praktik Pengembangan Sistem
Terdiri dari :
Ø  Pengendalian Produktivitas  Analisis / Pemrograman : bagian utama dari total biaya pengembangan sistem adalah gaji analisis dan pemrograman.
Ø  Pemrograman terstruktur : konsep yg berkaitan dengan gaya pemrograman umum
Tujuan dari program ini : adalah mengfhasilkan kode-kode secara sistematis dan murah.
Metode pendekatan ini terdiri dari : Tim dan Bantuan Teknis
Ø  Computer-Aided Software Engineering (CASE) terdiri dari :
-repositori
-peralatan pendiagraman
       >      Prototyping :
              aplikasi peralatan pengembangan yg terstruktur terhadap pengembangan DSS, ES, dan MIS
Ø  Teknologi Berorientasi Objek
Tujuan OOP : untuk membuat perangkat lunak mudah diciptakan
Keuntungan : sebagai objek dan disimpan dalam repositori

Rekayasa Ulang

Adalah proses pengutipan segmen kode yg digunakan ulang dari peramngkat lunak yg ada.
Ø  Pengendalian Perubahan Program
Tujuan : mencegah penggelapan yg potensial dan perubahan yg tidak terotorisasi sebelum program-program diuji dan disetujui.
Ø  Administrasi Basis Data
Fungsi : pendefinisian data dan keamanan data secara tradisional dilaksanakan secara terpisah.
Ø  Keterlibatan Auditor dalam Pengembangan Sistem
Fungsi : meyakinkan bahwa audit yg diperlukan dan lingkup pengendalian
Ø  Penggunaan Teknik-Teknik Lanjutan
Fungsi : teknik menagemen proyek adalah pusat dari siklus hidup pengembangan sistem yg terkendali.
Ø  Seleksi Proyek
Fungsi : merupakan tanggung jawab dewan pengarah.




Perencanaan & Pengorganisasian Proyek Sistem
Tim proyek

Departemen                                      Departemen                                      Departemen
 Pemakai                                               Pengarah                                           Sistem Informasi
 


Anggota                               Pimpinan                                           
Pemakai                              Proyek                                 Pimpinan                                   Staf  
                                                                                                 Analisis                                     Teknis
                                                                                                                                Analisis/
                                                                                                                                Pemograman